SNAPSHOT2 min read

Berapa banyakkah uang yang harus saya tabung untuk masa pensiun?

Investor global menabung secara aktif untuk masa pensiun, tetapi berapakah jumlah yang cukup?

25/11/2020
01_How_much_should

Authors

David Brett
Investment Writer

Itulah pertanyaan yang membingungkan masyarakat selama beberapa generasi: Berapakah nilai yang cukup ketika menyangkut tabungan untuk masa pensiun?

Fakta mirisnya adalah tidak ada yang bisa mengetahui dengan pasti. Keinginan dan kebutuhan kita di masa pensiun berubah sebagaimana pendapatan kita dalam perjalanan kehidupan. Belum lagi jika mengingat banyaknya ketidakpastian lainnya dalam kehidupan.

Aturan dasar yang umum di industri investasi adalah menabungkan minimal 15% pendapatan Anda setiap tahun. Ini dengan anggapan bahwa Anda menabung untuk masa pensiun sejak usia 25 hingga usia 67. Bersama faktor-faktor lain, aturan yang luas ini sekiranya membantu Anda mencapai standar hidup yang sama dengan yang Anda nikmati di tahun-tahun masa kerja ketika masa pensiun tercapai meskipun hal ini tidak dijamin.

Untungnya, secara rata-rata, investor di seluruh dunia menabung sedikit lebih banyak daripada patokan industri.

Studi Investor Global (GIS) Schroders 2020 menemukan, secara rata-rata, investor menabungkan 15,2% pendapatan mereka khusus untuk masa pensiun.

GIS adalah survei daring independen Schroders terhadap lebih dari 23.000 investor dari 32 lokasi di seluruh dunia dan diselenggarakan antara 30 April dan 15 Juni 2020.

Angka tahun 2020 hanya sedikit di bawah angka tahun 2019 (15,3%), meskipun pandemi telah melanda ekonomi global dan lapangan kerja. Angka itu juga tetap jauh lebih tinggi daripada angka tahun 2018 (12,2%).

466356_SC_Webchart_1_ID

Pergeseran dalam tanggung jawab untuk tabungan pensiun

Kenaikan dalam tabungan pensiun mungkin dapat dikaitkan dengan meningkatnya kesadaran bahwa masyarakat tidak dapat lagi bergantung pada tunjangan dari pemerintah berupa pensiun negara untuk membantu mendanai masa pensiun secara nyata.

Lebih dari setengah investor (55%) setuju bahwa tunjangan negara untuk masa pensiun tidak cukup untuk membiayai hidup, menurut GIS 2020.

Beberapa negara juga mungkin telah mengadopsi secara aktif kebijakan untuk menggeser tanggung jawab pendanaan pensiun dari negara ke tiap individu.

Misalnya, Inggris telah memperkenalkan inisiatif seperti pendaftaran otomatis. Itu berarti seorang karyawan didaftarkan secara otomatis ke skema pensiun perusahaannya. Di saat yang sama, Inggris menaikkan usia bagi masyarakat untuk dapat memenuhi syarat bagi pensiun negara.

Namun, aturan yang terus-menerus berubah telah merusak kepercayaan investor, sehingga sebagian mereka bahkan tidak melihat sama sekali gunanya mencoba menabung secara khusus untuk masa pensiun. (tambahkan ke kisah sebelumnya: Kekurangan tabungan: 41% khawatir tidak memiliki cukup uang untuk pensiun).

Apakah penabung yang bimbang menghadapi kekurangan di masa pensiun?

Tidak menabung untuk masa pensiun bukanlah jawabannya. Hal itu menciptakan masalah yang lebih besar nantinya. Namun, juga terdapat potensi masalah bagi mereka yang tidak yakin apakah mereka menabung dengan cukup.

GIS 2020 menemukan bahwa ketika ada unsur ketidakpastian, orang cenderung menabung lebih sedikit – bukan lebih banyak. Para investor yang menggambarkan dirinya ragu-ragu apakah mereka cukup menabung untuk masa pensiun hanya menabung sebesar 13,9% pendapatan mereka. Itu kurang dari angka 15% yang disarankan, dan jauh lebih sedikit ketimbang yang ditabung oleh investor yang merasa menabung dengan cukup (16,8%).

Rupert Rucker, Head of Income Solutions, mengatakan: “Sungguh bencana jika tidak memikirkan menabung untuk masa pensiun. Generasi sebelumnya mendapat manfaat dari pensiun gaji akhir yang besar dan kepastian yang lebih besar dalam hal tunjangan negara, tetapi itu tidak lagi terjadi.

“Meskipun mungkin tidak terasa demikian, sekalipun Anda hanya dapat menyisihkan sedikit uang, itu tetap dapat membuat perbedaan besar.

“Semakin awal Anda mulai menabung, semakin Anda bisa mendapatkan manfaat dari keajaiban bunga berbunga. Konsep tersebut sekadar berupa perolehan hasil bukan hanya dari tabungan awal, tetapi juga pada bunga terakumulasi yang Anda peroleh dari investasi tabungan Anda di masa lalu.

”Jika uang Anda diinvestasikan, uang tersebut akan banyak bekerja untuk Anda. Memulai lebih awal akan mengecilkan kemungkinan Anda harus menabung sebagian besar pendapatan di kemudian hari.”

Tabungan pensiun menjadi lebih prioritas

Mungkin salah satu aspek tersulit dalam menabung untuk pensiun adalah menjadikannya prioritas, dan membayangkan 'masa depan diri' Anda. Akan seperti apakah masa depan yang Anda inginkan untuk melewatkan waktu Anda? Berapa banyakkah uang yang akan Anda belanjakan? Dan di manakah Anda ingin tinggal? 

Dan jika semua jawaban ini tidak langsung didapatkan, Anda mudah jatuh pada rintangan pertama dan tidak pernah memikirkan tabungan pensiun sampai Anda benar-benar harus melakukannya - pada saat itu mungkin sudah terlambat. Secara historis, inilah kenyataan, dengan banyak orang gagal memprioritaskan kehidupan masa depan.  

Namun, GIS 2020 menunjukkan bahwa sikap ini berubah. 

Terungkap bahwa investasi pensiun termasuk prioritas utama ketika menyangkut penggunaan pendapatan bersih oleh para investor (lihat tabel, di bawah). Hal ini sangat jauh dari tiga tahun yang lalu ketika hanya 10% orang mempertimbangkan untuk mendahulukan investasi dalam dana pensiun.  

Investor juga menyadari bahwa di era suku bunga rendah, mereka butuh agar uang mereka memberikan hasil yang lebih tinggi daripada yang mungkin mereka dapatkan dari uang tunai.

Seperempat dari orang-orang (25%) berinvestasi di jenis investasi lain (misalnya saham, obligasi, dan komoditas), dibandingkan dengan 17% yang menyimpan uang di rekening tabungan.

Menariknya, pengeluaran untuk barang mewah dan investasi properti menurun dalam prioritas responden. Ini dapat dikaitkan dengan rasa kewaspadaan yang lebih tinggi karena dampak virus korona terus menyebar.

466356_SC_Webchart_2_ID

 

INFORMASI PENTING

INVESTASI MELALUI REKSA DANA MENGANDUNG RISIKO. SEBELUM MEMUTUSKAN BERINVESTASI, CALON INVESTOR WAJIB MEMBACA DAN MEMAHAMI PROSPEKTUS. KINERJA MASA LALU TIDAK MENJAMIN / MENCERMINKAN INDIKASI KINERJA DI MASA YANG AKAN DATANG.

Pandangan dan pendapat yang terkandung di sini adalah pendapat (para) penulis di halaman ini dan tidak serta merta mewakili pandangan yang diungkapkan atau tercermin dalam komunikasi, strategi atau produk Schroders lainnya. Materi ini dimaksudkan untuk tujuan informasi saja dan tidak dimaksudkan sebagai bahan promosi dalam hal apapun atau penawaran atau ajakan untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Materi ini tidak dimaksudkan untuk menyediakan dan tidak dapat diandalkan untuk saran akuntansi, hukum atau pajak, atau rekomendasi investasi [serta tidak dapat diedarkan, diterbitkan, dibuat ulang atau didistribusikan kepada orang lain tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari kami]. Ketergantungan tidak boleh ditempatkan pada pandangan dan informasi dalam materi ini saat mengambil keputusan investasi dan/atau strategi individual. Kinerja masa lalu bukanlah indikator yang dapat diandalkan untuk hasil masa depan. Nilai investasi bisa turun dan naik dan tidak dijamin. Semua investasi mengandung risiko termasuk risiko kemungkinan kehilangan nilai awal investasi. Beberapa informasi yang dikutip dalam material ini diperoleh dari sumber eksternal yang menurut kami bisa diandalkan. Informasi di sini dipercaya bisa diandalkan namun Schroders tidak menjamin kelengkapan atau keakuratannya. Tidak ada tanggung jawab baik secara langsung maupun tidak langsung yang bisa diterima karena kesalahan fakta yang didapat dari pihak ketiga atau kelalaian dari atau kerugian yang diakibatkan dari penggunaan materi ini. Data yang diungkapkan dalam materi ini ini bisa berubah sesuai dengan kondisi pasar. Apabila terdapat kawasan/sektor yang ditampilkan dalam material ini, data tersebut hanya ditujukan untuk ilustrasi saja dan tidak dapat dipandang sebagai rekomendasi untuk membeli/menjual. Kami percaya bahwa kami mendasarkan harapan dan keyakinan kami pada asumsi yang masuk akal dalam batasan dari apa yang saat ini kami ketahui dan mencakup beberapa pandangan yang diperkirakan. Namun, tidak ada jaminan dari perkiraan atau opini apapun yang diungkapkan dalam materi ini akan terealisasi. Pandangan dan pendapat dalam materi ini adalah pandangan kami saat ini dan mungkin berubah tanpa pemberitahuan. Meskipun demikian, informasi penting ini tidak mengecualikan tanggung jawab atau kewajiban apa pun yang dimiliki Schroders kepada pelanggannya di bawah sistem peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia. PT Schroder Investment Management Indonesia, Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1, Lantai 30, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia. PT Schroder Investment Management Indonesia selaku Manajer Investasi berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK).

Authors

David Brett
Investment Writer

Topik

Hubungi Schroders
Follow us

Silahkan baca dan pahami informasi penting dan peringatan penipuan sebelum mengunjungi halaman lainnya dari website kami.

Hanya ditujukan untuk ilustrasi saja dan bukan merupakan sebuah rekomendasi untuk berinvestasi di efek/sektor/negara yang tersebut di atas.

Dipublikasikan oleh PT Schroder Investment Management Indonesia, Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1, Lantai 30, Jl Jend Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Indonesia. Telp: +62 21 2965 5100

PT Schroder Investment Management Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK).

Selalu berhati-hati dalam membeli produk investasi. Pastikan Anda hanya membeli reksa dana Schroders Indonesia melalui mitra distribusi kami. Hubungi +6221 – 2965 5100 untuk informasi lebih lanjut dan baca mengenai peringatan penipuan di sini.