7 Kesalahan Investasi

10/09/2020

Ketika berinvestasi, berikut adalah 7 hal yang perlu diperhatikan untuk tidak dilakukan:

1.    Tidak tahu tujuan investasi dan profil risiko

Investor yang sukses tidak mungkin memulai investasinya tanpa terencana. Anda harus memiliki tujuan dan rencana bagaimana mencapainya. Dengan demikian Anda akan lebih terarah, fokus dan mampu memilih strategi serta produk investasi yang tepat. Untuk dapat memilih produk yang tepat, Anda juga harus paham apa profil risiko Anda. Jangan sampai ternyata Anda memaksakan diri memilih investasi yang tidak sesuai dengan profil risiko yang berujung kekecewaan dan tidak tercapainya tujuan investasi.  Ingat bahwa dalam investasi.

2.   Membeli produk investasi karena tren tanpa paham produk yang  dibeli

Nah sering terjadi orang sekedar ikut-ikutan tren tanpa tahu apa sebenarnya produk yang mereka beli. Bisa saja karena ikut teman, ikut saudara. Ini adalah big No No. Luangkan waktu untuk memahami apa sih produk yang akan Anda beli. Dengan demikian Anda akan memahami fitur, manfaat, risiko sekaligus legalitasnya supaya Anda tak menyesal di kemudian hari.

3.    Panik saat pasar berfluktuasi

Yang namanya investasi di pasar modal, fluktuasi pasar adalah hal yang lumrah. Jangan mudah panik dengan fluktuasi yang terjadi, sebaiknya pahami dulu apakah fluktuasi ini sifatnya teknikal atau fundamental, jangka pendek atau jangka panjang. Apalagi jika Anda memiliki tujuan jangka panjang, tetaplah fokus pada tujuan investasi Anda. Jangan tergoda untuk mengambil keputusan investasi yang terburu-buru karena fluktuasi yang terjadi.

4.    Mencoba melakukan market timing

Market timing adalah hal yang sangat susah dilakukan, karena tidak seorang pun tahu kapan pasar mencapai titik terendahnya. Bahkan mereka yang sudah bergelut di pasat modal bertahun-tahun juga tak mudah melakukannya. Alih-alih melakukan market timing, Anda bisa mencoba investasi secara reguler tanpa melihat kondisi pasar, yang akan memberikan potensi keuntungan dalam jangka panjang.

5.    Konsentrasi pada satu jenis investasi, tidak membentuk portofolio

Nah, penting untuk tidak menaruh seluruh telur yang Anda miliki dalam satu keranjang, karena risikonya terlalu tinggi. Sama halnya jika Anda mengandalkan satu jenis instrumen investasi saja untuk seluruh dana yang Anda miliki. Sebar dan bentuklah portofolio untuk investasi Anda untuk meminimalkan risiko. Selain itu, portofolio investasi membantu Anda mengatur investasi mana yang sesuai untuk tujuan apa yang beragam dan memiliki jangka pendek, menengah dan panjang.

6.    Menggunakan dana darurat untuk investasi berisiko tinggi

Jangan sekali-sekali menempatkan dana darurat di investasi yang berisiko tinggi, misalnya saham. Kenapa? Karena pasar berfluktuasi maka hal tersebut bisa saja mempengaruhi jumlah dana darurat ketika sewaktu-waktu dibutuhkan. Dana darurat sifatnya tersedia, likuid dan mudah diakses. Sebaiknya dana darurat ditempatkan pada investasi yang berisiko rendah dan likuid, misalnya reksa dana pasar uang.

7.   Tidak memonitor investasi Anda

Dan perlu secara reguler memonitor perkembangan investasi Anda agar dapat mereview apakah sesuai dengan tujuan investasi Anda. Jika perlu Anda dapat melakukan penyesuaian terhadap investasi atau portofolio investasi Anda agar lebih optimal. Tak perlu setiap saat memonitor investasi. Mungkin Anda bisa melakukannya setiap kuartal. Yang jelas investor harus mempertimbangkan potensi hasil investasi yang baik dalam jangka panjang.

Semoga informasi di atas bermanfaat. Untuk informasi investasi lainnya, temukan materi edukasi dari Schroders Indonesia disini dan follow Facebook Schroders Indonesia.

INFORMASI PENTING

INVESTASI MELALUI REKSA DANA MENGANDUNG RISIKO. SEBELUM MEMUTUSKAN BERINVESTASI, CALON INVESTOR WAJIB MEMBACA DAN MEMAHAMI PROSPEKTUS. KINERJA MASA LALU TIDAK MENJAMIN / MENCERMINKAN INDIKASI KINERJA DI MASA YANG AKAN DATANG.

Pandangan dan pendapat yang terkandung di sini adalah pendapat (para) penulis di halaman ini dan tidak serta merta mewakili pandangan yang diungkapkan atau tercermin dalam komunikasi, strategi atau produk Schroders lainnya. Materi ini dimaksudkan untuk tujuan informasi saja dan tidak dimaksudkan sebagai bahan promosi dalam hal apapun atau penawaran atau ajakan untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Materi ini tidak dimaksudkan untuk menyediakan dan tidak dapat diandalkan untuk saran akuntansi, hukum atau pajak, atau rekomendasi investasi [serta tidak dapat diedarkan, diterbitkan, dibuat ulang atau didistribusikan kepada orang lain tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari kami]. Ketergantungan tidak boleh ditempatkan pada pandangan dan informasi dalam materi ini saat mengambil keputusan investasi dan/atau strategi individual. Kinerja masa lalu bukanlah indikator yang dapat diandalkan untuk hasil masa depan. Nilai investasi bisa turun dan naik dan tidak dijamin. Semua investasi mengandung risiko termasuk risiko kemungkinan kehilangan nilai awal investasi. Beberapa informasi yang dikutip dalam material ini diperoleh dari sumber eksternal yang menurut kami bisa diandalkan. Informasi di sini dipercaya bisa diandalkan namun Schroders tidak menjamin kelengkapan atau keakuratannya. Tidak ada tanggung jawab baik secara langsung maupun tidak langsung yang bisa diterima karena kesalahan fakta yang didapat dari pihak ketiga atau kelalaian dari atau kerugian yang diakibatkan dari penggunaan materi ini. Data yang diungkapkan dalam materi ini ini bisa berubah sesuai dengan kondisi pasar. Apabila terdapat kawasan/sektor yang ditampilkan dalam material ini, data tersebut hanya ditujukan untuk ilustrasi saja dan tidak dapat dipandang sebagai rekomendasi untuk membeli/menjual. Kami percaya bahwa kami mendasarkan harapan dan keyakinan kami pada asumsi yang masuk akal dalam batasan dari apa yang saat ini kami ketahui dan mencakup beberapa pandangan yang diperkirakan. Namun, tidak ada jaminan dari perkiraan atau opini apapun yang diungkapkan dalam materi ini akan terealisasi. Pandangan dan pendapat dalam materi ini adalah pandangan kami saat ini dan mungkin berubah tanpa pemberitahuan. Meskipun demikian, informasi penting ini tidak mengecualikan tanggung jawab atau kewajiban apa pun yang dimiliki Schroders kepada pelanggannya di bawah sistem peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia. PT Schroder Investment Management Indonesia, Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1, Lantai 30, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia. PT Schroder Investment Management Indonesia selaku Manajer Investasi berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK).

Topik

Hubungi Schroders
Follow us

Silahkan baca dan pahami informasi penting dan peringatan penipuan sebelum mengunjungi halaman lainnya dari website kami.

Hanya ditujukan untuk ilustrasi saja dan bukan merupakan sebuah rekomendasi untuk berinvestasi di efek/sektor/negara yang tersebut di atas.

Dipublikasikan oleh PT Schroder Investment Management Indonesia, Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1, Lantai 30, Jl Jend Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Indonesia. Telp: +62 21 2965 5100

PT Schroder Investment Management Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK).

Selalu berhati-hati dalam membeli produk investasi. Pastikan Anda hanya membeli reksa dana Schroders Indonesia melalui mitra distribusi kami. Hubungi +6221 – 2965 5100 untuk informasi lebih lanjut dan baca mengenai peringatan penipuan di sini.