Pengelolaan Keuangan bagi tulang punggung keluarga

Cari tahu cara mengelola keuangan untuk tulang punggung keluarga, termasuk berinvestasi untuk masa depan diri dan keluarga di bawah ini.

10/08/2020

Jika Anda adalah seorang pencari nafkah utama atau tulang punggung di keluarga, sangat penting bagi Anda paham pengelolaan keuangan. Umumnya pencari nafkah utama di keluarga adalah suami, namun tak jarang situasi menempatkan istri atau anak menjadi pencari nafkah utama keluarga.

Kadang banyak terjadi, seorang pencari nafkah menyerahkan seluruh penghasilannya dan mempercayakan pengelolaannya kepada pihak lain, biasanya adalah istri atau ibu. Beruntung jika orang yang mengelola penghasilan Anda tersebut melek cara mengelola keuangan. Namun sangat berisiko jika ternyata orang tersebut tidak paham cara mengelola keuangan sehingga uang yang Anda peroleh habis atau bahkan kurang untuk memenuhi kebutuhan bulanan. Jadi tak hanya pihak yang mengelola penghasilan Anda yang wajib paham pengelolaan keuangan, namun juga Anda sebagai pencari nafkah utama harus paham hal tersebut.

Memahami pengelolaan keuangan bagi pencari nafkah adalah penting, salah satunya karena sementara Anda memenuhi kebutuhan keluarga, Anda juga sembari mempersiapkan kebutuhan masa depan Anda. Misalnya, sebagai orang tua, sembari Anda memenuhi kebutuhan keluarga dan anak, Anda juga harus memikirkan persiapan pensiun Anda di masa depan. Atau bila seorang anak menjadi tulang punggung keluarga, selain memenuhi kebutuhan keluarga, Anda pun perlu mempersiapkan dana untuk diri Anda sendiri seperti  pendidikan, rumah, menikah, dan bahkan pensiun.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda pahami apabila Anda adalah pencari nafkah utama keluarga:

1. Anda harus mengetahui secara jelas berapa aset, hutang, pengeluaran dan bagaimana penghasilan Anda berkontribusi dalam keuangan keluarga.

Ini penting untuk memahami kondisi keuangan Anda secara holistik dan untuk mengambil keputusan-keputusan penting dalam pengelolaan dan perencanaan keuangan. Anda juga bisa memperkirakan seberapa signifikan penghasilan Anda dan bagaimana cara meningkatkan penghasilan dan karir Anda. Atau jika Anda adalah seorang anak, mungkin Anda bisa memproyeksikan, berapa lama Anda akan menjadi tulang punggung keluarga.

2. Anda harus membicarakan kondisi keuangan dengan keluarga

Uang selalu menjadi topik yang sensitif untuk dibicarakan dalam keluarga, namun mau tak mau hal ini perlu dibicarakan dalam keluarga terutama dengan partner atau orang-orang dewasa yang menjadi tanggungan Anda. Ini penting agar anggota keluarga memahami kondisi keuangan dan pekerjaan Anda. Dengan demikian, akan tercipta komunikasi keuangan yang sehat dimana seluruh anggota keluarga menghargai uang hasil kerja Anda dan menggunakannya secara bijaksana. Bahkan jika dirasa perlu, anggota keluarga yang lain bisa saling membantu untuk mengurangi beban pencari nafkah utama. Ada banyak kejadian dimana banyak pencari nafkah merasa frustasi karena merasa uangnya dibelanjakan untuk hal-hal yang tidak perlu.

3. Susun prioritas kebutuhan dan alokasikan secara bijaksana

Identifikasi apa saja kebutuhan yang ada dan susun prioritas. Kebutuhan bisa dibagi menjadi kebutuhan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Jangka pendek misalnya pengeluaran bulanan rutin seperti belanja bulanan, tagihan listrik dan air. Jangka menengah misalnya dana pendidikan dan kebutuhan jangka panjang misalnya pensiun atau membeli rumah. Sudah seharusnya kebutuhanlah yang didahulukan, bukan keinginan. Keinginan biasanya muncul karena gaya hidup dan sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Misalnya Anda ingin ganti handphone baru hanya untuk mengikuti tren. Selain itu, sebisa mungkin, lunasi hutang yang ada agar meringankan beban Anda dalam perencanaan keuangan. Besaran utang seharusnya tidak lebih dari 30% dari total penghasilan. Selain itu jangan lupapak pula porsi dana darurat. Intinya, ingat untuk jangan besar pasak daripada tiang, jangan lebih besar pengeluaran dari pemasukan.

4. Lakukan investasi

Untuk tujuan perencanaan pemenuhan kebutuhan, jangan lupa sisihkan porsi penghasilan untuk investasi. Investasi membantu mengembangkan uang Anda dan mengalahkan inflasi dalam jangka panjang. Pilih instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan, jangka waktu dan profil risiko Anda.

5. Jangan lupakan proteksi

Sebagai seorang pencari nafkah utama, Anda harus menyadari bahwa jika terjadi sesuatu pada Anda maka risiko yang ditanggung oleh keluarga Anda sangat tinggi. Karenanya, Anda wajib memiliki asuransi terutama asuransi jiwa, sebagai pengganti penghasilan bagi keluarga Anda jika terjadi sesuatu dengan Anda, misalnya kematian, cacat, penyakit dan lainnya. 

6. Berikan penghargaan untuk diri Anda sendiri.

Tentu saja wajar jika Anda ‘membahagiakan diri’ dengan yang Anda hasilkan, misalnya untuk hobi atau mengikuti kursus untuk pengembangan diri. Namun ingat dalam jumlah yang wajar dan tidak mengorbankan kebutuhan utama.

Semoga tips di atas bermanfaat dalam pengelolaan keuangan keluarga terutama para pencari nafkah utama keluarga. Untuk informasi lainnya tentang investasi, baca materi edukasi dari Schroders Indonesia disini dan follow Facebook Schroders Indonesia.

Informasi Penting:

Pendapat dalam materi ini mencakup beberapa pandangan yang diperkirakan. Kami percaya kami mendasarkan harapan dan keyakinan kami pada asumsi yang masuk akal dalam batas-batas dari apa yang kami ketahui saat ini. Namun, tidak ada jaminan selain perkiraan atau pendapat yang akan direalisasikan. Pandangan dan pendapat ini dapat berubah. 

INFORMASI PENTING

INVESTASI MELALUI REKSA DANA MENGANDUNG RISIKO. SEBELUM MEMUTUSKAN BERINVESTASI, CALON INVESTOR WAJIB MEMBACA DAN MEMAHAMI PROSPEKTUS. KINERJA MASA LALU TIDAK MENJAMIN / MENCERMINKAN INDIKASI KINERJA DI MASA YANG AKAN DATANG.

Pandangan dan pendapat yang terkandung di sini adalah pendapat (para) penulis di halaman ini dan tidak serta merta mewakili pandangan yang diungkapkan atau tercermin dalam komunikasi, strategi atau produk Schroders lainnya. Materi ini dimaksudkan untuk tujuan informasi saja dan tidak dimaksudkan sebagai bahan promosi dalam hal apapun atau penawaran atau ajakan untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Materi ini tidak dimaksudkan untuk menyediakan dan tidak dapat diandalkan untuk saran akuntansi, hukum atau pajak, atau rekomendasi investasi [serta tidak dapat diedarkan, diterbitkan, dibuat ulang atau didistribusikan kepada orang lain tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari kami]. Ketergantungan tidak boleh ditempatkan pada pandangan dan informasi dalam materi ini saat mengambil keputusan investasi dan/atau strategi individual. Kinerja masa lalu bukanlah indikator yang dapat diandalkan untuk hasil masa depan. Nilai investasi bisa turun dan naik dan tidak dijamin. Semua investasi mengandung risiko termasuk risiko kemungkinan kehilangan nilai awal investasi. Beberapa informasi yang dikutip dalam material ini diperoleh dari sumber eksternal yang menurut kami bisa diandalkan. Informasi di sini dipercaya bisa diandalkan namun Schroders tidak menjamin kelengkapan atau keakuratannya. Tidak ada tanggung jawab baik secara langsung maupun tidak langsung yang bisa diterima karena kesalahan fakta yang didapat dari pihak ketiga atau kelalaian dari atau kerugian yang diakibatkan dari penggunaan materi ini. Data yang diungkapkan dalam materi ini ini bisa berubah sesuai dengan kondisi pasar. Apabila terdapat kawasan/sektor yang ditampilkan dalam material ini, data tersebut hanya ditujukan untuk ilustrasi saja dan tidak dapat dipandang sebagai rekomendasi untuk membeli/menjual. Kami percaya bahwa kami mendasarkan harapan dan keyakinan kami pada asumsi yang masuk akal dalam batasan dari apa yang saat ini kami ketahui dan mencakup beberapa pandangan yang diperkirakan. Namun, tidak ada jaminan dari perkiraan atau opini apapun yang diungkapkan dalam materi ini akan terealisasi. Pandangan dan pendapat dalam materi ini adalah pandangan kami saat ini dan mungkin berubah tanpa pemberitahuan. Meskipun demikian, informasi penting ini tidak mengecualikan tanggung jawab atau kewajiban apa pun yang dimiliki Schroders kepada pelanggannya di bawah sistem peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia. PT Schroder Investment Management Indonesia, Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1, Lantai 30, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia. PT Schroder Investment Management Indonesia selaku Manajer Investasi berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK).

Topik

Hubungi Schroders
Follow us

Silahkan baca dan pahami informasi penting dan peringatan penipuan sebelum mengunjungi halaman lainnya dari website kami.

Hanya ditujukan untuk ilustrasi saja dan bukan merupakan sebuah rekomendasi untuk berinvestasi di efek/sektor/negara yang tersebut di atas.

Dipublikasikan oleh PT Schroder Investment Management Indonesia, Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1, Lantai 30, Jl Jend Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Indonesia. Telp: +62 21 2965 5100

PT Schroder Investment Management Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK).

Selalu berhati-hati dalam membeli produk investasi. Pastikan Anda hanya membeli reksa dana Schroders Indonesia melalui mitra distribusi kami. Hubungi +6221 – 2965 5100 untuk informasi lebih lanjut dan baca mengenai peringatan penipuan di sini.